LABUSEL | Penolakan berdirinya sebuah Rumah Ibadah Masjid Baiturrahman Al Latif oleh ratusan warga di Dusun Asam Jawa Barat, Desa Asam Jawa Persiapan Raya , Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Provinsi Sumatera Utara, Minggu, (1/11/2020).
Penolakan warga disaat peresmian Masjid Baiturrahman Al Latif oleh Bupati Labusel, lantaran mesjid yang diresmikan berjarak kisaran 30 M dari Masjid Baiturrahman yang dibangun pada Tahun 1978 menjadi polemik bagi warga yang bermukim disekitarnya.
Menurut warga, Masjid Baiturrahman yang lama masih kondisi baik dan tidak memungkinkan berdiri lagi sebuah Masjid Baiturrahman Al Latif infak dari salah satu tokoh pendidikan Sumatera Utara H Amarullah Nasution yang bersebelahan dengan posisi kedua Masjid tersebut.
Ketika Bupati Labusel H Wildan Asawan Tanjung saat menyampaikan kata sambutannya, diiringi dengan aksi yang dilakukan ratusan warga sekitar Masjid yang menolak berdirinya Masjid Baiturrahman Al Latif di Dusun mereka yang berarti satu Dusun ada 2 Masjid.
Salah satu warga, Basir Tampobolon kepada Awak Media mengatakan menolak atas berdirinya Masjid Barurrahman Al Latif di Dusun mereka.
H Wildan Aswan Tanjung menghimbau kepada H Amarullah Nasution yang mewakafkan sebuah bangunan Masjid agar segera mengurus sertifikatnya dan mengatasnamakan hak milik warga masyarakat Asam Jawa agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari dan siapapun tidak dilarang untuk melakukan ibadah di Masjid tersebut, kata Basir.
Berlangsungnya peresmian dan penandatanganan Masjid Bairurrahman Al Latif dilakukan oleh Bupati Labusel secara resmi, Minggu, (1/11/2020).
Pewarta: R Marpaung
Editor: Zainul Nasti
