VALITO.ID | MADINA | Aktivis dari beberapa LSM LPAKN RI dan LSM KPK Nusantara, Organisasi AMPB Madina dan wartawan Zona Dinamika Mandailing berangkat ke Jakarta membawa kasus pungli Dinas Pendidikan Mandailing Natal (Madina) tentang pemungutan dana BOS dimana salah satu aktivis asal Jakarta yang bernama Anas Winata Nst memberikan keterangan tentang pemungutan liar yang terjadi dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan asumsi anggaran Rp. 5000 per siswa.
Disampaikan salah satu Aktivis, Anas Winata Nst, bahwa dari ribuan siswa di Kabupaten Madina, mengatakan, bahwa kurangnya pelayanan disektor pendidikan, seperti didalam ruangan dinas tersebut tidak ada kursi meja untuk melayani masyarakat.
Dari fakta tersebut, Anas Winata Nst angkat bicara terkait tentang kebobrokan Dinas Pendidikan Kabupaten Madina yang tidak peduli terhadap pendidikan di Mandailing Natal. Bahkan dengan lantangnya Anas mengatakan, bahwa Dinas tersebut seperti mengambil tiket bioskop.
Anas berserta Aktivis lembaga lainnya juga akan membawa kasus dugaan pungli dana BOS Dinas Pendidikan tersebut ke KPK RI dan tim Saberpungli agar segera menindak lanjuti fakta yang terjadi di dalam Dinas Pendidikan Kabupaten Madina.
Karena semua bukti otentik di pegang oleh Saya dan rekan lembaga yang tergabung didalamnya, yaitu bukti satu buah buah rekaman dan surat pernyataan dari orang tua murid yang merasa di rugikan dari pungli dana BOS tersebut, jelas Anas Nst, Jumat, (31/7) di Bandara Internasional Minangkabau, Padang.
Ditegaskan, Anas Winata Nst, ia memastikan akan memenjarakan Kadis Pendidikan dan Manejer BOS sesuai bukti yang ada.
Pewarta : M Safri
Editor : Arif